Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Menggali Potensi Wisata Alam dan Budaya Bima

18/02/13


Terinspirasi dari hasil pertemuan dengan kawan-kawan blogger Bima yang diadakan di Wawo tanggal 17 Februari 2013 kemarin, bahwa minat untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Bima memang masih sangat rendah. 
Baca Selengkapnya | Komentar (3)

Wisata Budaya Desa Sambori Kab. Bima, Bagian I

17/08/12

Wisata Budaya di Desa Sambori Kabupaten Bima 
Oleh: M. Taufiqurrahman

Latar Belakang
Objek wisata di daerah bima cukup banyak untuk di berdayakan. Berdasarkan data dari dinas Pariwisata, terdapat 35 objek wisata di Kabupaten Bima yang tersebar di hampir seluruh kecamatan. Selain itu posisi geografis Bima yang strategis yaitu jalur persinggahan dari rute pariwisata nasional Jawa-Bali-Lombok menuju NTT menjadikan Bima memiliki potensi yang besar di bidang ekonomi dan pariwisata.
Baca Selengkapnya | Komentar

Etnotourisme Di Desa Sambori Oleh: M. Taufiqurrahman

12/06/12


Optimalisasi Etnotourisme Di Desa Sambori - Kabupaten Bima
Oleh M. Taufiqurrahman

Sepanjang lima dasawarsa terakhir industri pariwisata semakin mengemuka seiring dengan kesuksesan industri ini dalam menyumbang bagi pendapatan perekonomian. Gairah pengembagan industri pariwisata bukan saja didominasi oleh negara-negara dunia ketiga yang membutuhkan suntikan pendapatan negara, akan tetapi juga bagi megara-negara maju, Amerika dan eropa Barat. Tidak mengherankan industri pariwisata menyumbangkan 10% dari pendapatan industri perdagangan dunia.

Baca Selengkapnya | Komentar

Penggalian Kembali Sejarah, Budaya Bima Butuh Dukungan Pemerintah

27/05/12

Program pemerintah guna mensukseskan upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengetahuan dengan mendorong minat menulis dan mambaca pada kalangan siswa, guru dan masyarakat Kabupaten Bima dan Walikota Bima, sudah pada saatnya digali kembali cerita-cerita rakyat Mpama ro mpemo dikemas dengan baik dalam bentuk tulisan-tulisan ilmiah atau pun tulisan-tulisan novel-novel. Sebab cerita rakyat ini adalah serita sejarah kejuangan bangsa dan budaya daerah yang telah dilakukan oleh para generasi Bima masa lalu dan belum tertulis dengan baik.
Zaidun Muhammad Saleh (46 tahun), Wakil Ketua Kadin Bima, dijumpai dirumah kediamannya oleh penulis novel dan non novel bersumber sejarah & budaya daerah Bima dan menyodorkan buku-buku tulisannya untuk koleksi literature pribadi, mengkomentari dan mengatakan : Sungguh saya tak mengerti sama sekali. Mengapa pemerintah daerah Pemkab. Bima dan atau Pemkot Bima tak mau peduli dengan tulisan-tulisan ini? Tulisan-tulisan ini setelah saya baca satu persatu, antara lain menggambarkan kembali perjuangan bangsa di bekas daerah pemerintah Kesultanan Bima dan tak kalah hebatnya yang terjadi di daerah Jawa atau lain, malahan menurut saya ini, mengandung unsur budaya orang Bima.
Baca Selengkapnya | Komentar

Mbojo Berasal Dari Bissmillahirrahmaanirrahim?

21/05/12

Perspektif Alternatif tentang Bima
Oleh: Dr. Syarifuddin Jurdi

Diambil dari salah satu bagian buku Syarifuddin Jurdi “Islam, Masyarakat Madani dan Demokrasi di Bima” (Yogyakarta, CNBS, 2007)

Barangkali kelaziman dan luasnya penerimaan warga masyarakat tentang asal mula nama Bima telah membawa kepada suatu kesimpulan yang juga umum diterima sebagai sebuah konsensus sosial politik warga masyarakat Bima, bahwa Bima berasal dari nama Sang Bima – yang nama itu sendiri hingga kini masih bersifat legenda, mitos dan bahkan dapat dianggap sebagai takhayul yang keabsahan dan kebenarannya masih harus dibuktikan secara hostoris dan normatif – sungguhpun upaya pembuktian belum juga dilakukan secara serius oleh pihak-pihak yang kompoten terutama dalam studi sejarah, baik oleh kalangan pemerintah, elite intelektual, tokoh masyarakat dan keagamaan.

Baca Selengkapnya | Komentar

Refleksi Sape: Ketika Masyarakat Selalu Kalah Melawan Penguasa dan Pengusaha

26/12/11

Refleksi Sape: Ketika Masyarakat Selalu Kalah Melawan Penguasa dan Pengusaha
Kejadian demi kejadian kekerasan (represif aparat) terhadap masyarakat yang terjadi di negeri ini semakin mentasbihkan keyakinan saya bahwa penguasa negeri ini tidak berpihak lagi terhadap rakyatnya sendiri, tapi pada pengusaha yang menggelontorkan investasi yang menurut saya tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat sekitar pertambangan tersebut. 




Baca Selengkapnya | Komentar

Sape Berdarah

24/12/11


Kecamatan Sape Beradarah
Saya tidak tahu dari mana untuk memulai tulisan ini, masih terkaget dengan informasi meninggalnya masyarakat sape yang bentrok dengan aparat disana, sebuah tindakan yang lagi-lagi ditempuh oleh aparat yang katanya pengayom rakyat di negeri ini, yang "katanya" lagi paradigmanya sudah berubah dari represif menjadi persuasif. 




Baca Selengkapnya | Komentar

Moralitas Kaum Terdidik (Refleksi Kejadian Pemukulan terhadap Guru MTsN Kota Bima)

02/10/11

Moralitas, kata yang telah lama terlupakan, dan dalam realitas empiris membuktikan bahwa kosa kata tersebut sudah menjadi asing di telinga manusia. Globalisasi dan westernisasi.. seakan akan menjadi sebuah momok, kambing hitam dalam pergulatan kehidupan manusia dalam hidup. Bagaimanapun budaya adalah sebuah proses bagaimana manusia menemukan jatidiri sebagai manusia, dan budayalah yang mengantar manusia pada suatu pemahaman bahwa manusia lebih mulia dari mahluk manapun di dunia. Namun bila kembali pada pokok permasalahan tentang nilai moralitas…kita dapat menarik sebuah konsepsi berpikir, bahwa manusia yang dikatakan sebagai mahluk yang paling mulia harus di tinjau kembali. 



Baca Selengkapnya | Komentar

Negeri Berhala

15/09/11


Kita lihat apakah pemerintah peduli ketika kita membutuhkan uang untuk membiayai makanan kita, ketika kita sakit, ketika ingin sekolah, ketika kita membutuhkan tempat tinggal yang layak bukan asal-asalan seperti kandang burung dan suatu keadaan yang aman sesungguhnya, Apakah mereka peduli? Boro-boro masalah diatas itu diperhatikan oleh mereka, mereka (pemerintah-red) saja tega mencuri uang rakyat untuk kepentingan perut-perut gendut mereka dan konco-konconya!. Kalau mau perhatikan, lihatlah di perempatan dan pertigaan lampu merah banyak pengemis dari usia lanjut sampai balita. Apakah mereka/pemerintah peduli akan semua itu?!.

Baca Selengkapnya | Komentar

Belajar dari Bapak Baharuddin Loppa

18/08/11

Baharuddin Lopa, alias Barlop, demikian pendekar hukum itu biasa dipanggil, lahir di rumah panggung berukuran kurang lebih 9 x 11 meter, di Dusun Pambusuang, Sulawesi Selatan, 27 Agustus 1935. Rumah itu sampai sekarang masih kelihatan sederhana untuk ukuran keluarga seorang mantan Menteri Kehakiman dan HAM dan Jaksa Agung. Ibunda pria perokok berat ini bernama Samarinah. Di rumah yang sama juga lahir seorang bekas menteri, Basri Hasanuddin. Lopa dan Basri punya hubungan darah sepupu satu.
Dalam usia 25, Baharuddin Lopa, sudah menjadi bupati di Majene, Sulawesi Selatan. Ia, ketika itu, gigih menentang Andi Selle, Komandan Batalyon 710 yang terkenal kaya karena melakukan penyelundupan. Ketika menjabat Jaksa Tinggi Makassar, ia memburu seorang koruptor kakap, akibatnya ia masuk kotak, hanya menjadi penasihat menteri. Ia pernah memburu kasus mantan Presiden Soeharto dengan mendatangi teman-temannya di Kejaksaan Agung, di saat ia menjabat Sekretaris Jenderal Komnas HAM. Lopa menanyakan kemajuan proses perkara Pak Harto. Memang akhirnya kasus Pak Harto diajukan ke pengadilan, meskipun hakim gagal mengadilinya karena kendala kesehatan.

Baca Selengkapnya | Komentar

Dunia Maya

18/07/11

Berputar dan berputar menjelajah dunia maya yang seperti tanpa batas membuat otakku penuh dengan imajinasi yang tak pernah terpuaskan. Membaca berita sampai memandang gambar yang membuat penasaran semakin memenuhi rongga saraf dan menyesakkan setiap nafas ini. Mencari sesuatu yang baru menjadi sebuah kewajiban begitu kabel ditancapkan dan terinteraksi dengan dunia yang samar tapi menarik ini atau sekedar membaca info terbaru di KASKUS.

Menemukan khayalan yang terbelenggu di pojok gelisah semakin memantapkan keinginan batin yang tak pernah terpuaskan. Mendapatkan teman yang nyatanya tidak pernah dikenal namun serasa begitu dekat bagaikan sahabat. Berjumpa dengan teman lama yang bertahun-tahun terpisahkan tetapi kenyataannya seperti asing. Dan semua itu memenuhi hari-hari yang begitu panas karena matahari tetap perkasa menyinari ujung rambut ini.
Poster sang legenda yang terpajang mengelilingi ruang 3 x 3 meter seperti selalu menatapku setiap layar monitor 17 inchi menampilkan ilusi yang siap direkam dalam memoriku. Lantai keramik 30 x 30 cm berwarna putih bercorak mungkin sudah bosan pasrah terinjak kaki telanjang. Kasur yang mulai tepos dan usang ternyata masih setia menemani pantat yang sama setiap hari dan setiap waktu tanpa pernah mengeluh. Dan lagu-lagu sang legenda terus dan terus tak sempat bosan menyemangati diriku menjadi sumber inspirasi yang belum pernah terngiang kejenuhan membangkitkan kenangan lama yang kadang terlupa.
Dari balik tirai kain berwarna hijau muda kadang berhembus angin mengibarkan rambut kusut yang tak pernah tersisir rapi ini. Sesekali menjatuhkan hiasan-hiasan diatas meja dan menebarkan debu yang membuat tenggorokanku gatal. Secangkir kopi pahit hampir tak pernah lupa tersaji didepan keyboard butut yang penuh dengan daki. Disamping asbak yang sesekali terisi abu rokok namun lebih sering menerima abu dari rokok selalu siap dengan tiap jentikan jemariku membuang abu rokok.

Dan ketika berkelana di dunia maya aku mendapatkan sebuah kehidupan yang benar-benar baru. Kebebasan berkisah dan berkeluh kesah menemani kesendirianku. Kenyataan yang sangat jauh dari kenyataan ini hanya aku dapatkan dari alam maya yang kenyataannya penuh kepalsuan. Kejelian mengamati dan meneliti sesuatu yang dapat dipertanggung jawabkan menyibukkan jariku. Mouse yang sudah berwarna kusam masih menjadi andalan untuk berkelana mencari kebenaran.
Dunia ini juga berisi pejuang, pengecut atau pecundang, dunia eksistensi yang tidak berani dilakukannya di dunia nyata.
Di dunia ini aku mengenalmu, perempuan yang tersimpan rapi di sebuah sisi yang teristimewa. engkaulah yang mampu melewati batas antara logika dan perasaan. Engkau yang menunjukanku jalan mana yang harus kulewati ketika berhadapan dengan sebuah simpang. engkaulah yang meyakinkanku dan mengajariku bagaimana mengalahkan emosi, dengan caramu sendiri tentunya.
engkau yang mengajariku bagaimana memulai dna tidak ada kata terlambat untuk memulai.
engakulah segala yang tak terkira...

Kamar Sunyi
GSF.243
Minggu 090111

Baca Selengkapnya | Komentar

Kecantikan Perempuan

07/01/08

.....Makna kecantikan yang perlu direkonstruksi adalah sebuah makna yang tidak membelenggu dan membatasi perempuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi sebuah pribadi yang independen tanpa didikte oleh konstruksi sistem. 
Yang paling perempuan rasakan adalah kuatnya pendiktean media atas tubuh perempuan dimana perempuan harus memenuhi standard standard yang ditetapkannya (media)....
Jadi mungkin yang perlu kita lakukan mengkaji ulang atas peranan media dalam mematenkan makna "cantik"....menjadi makna yang lebih luas dan manusiawi.. bukan malah menempatkan perempuan sebagai obyek sensualitas (SEX) dengan melecehkan wanita itu sendiri.
Baca Selengkapnya | Komentar (2)

Masalah Lingkungan

11/04/07

Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dimana posisi kita?"
Baca Selengkapnya | Komentar

Redefinition of "Selingkuh"

10/04/07

Pertanyaan awal yang dapat diajukan berkaitan dengan masalah ini adalah, apakah memang ada perbedaan antara pengertian perselingkuhan yang dianut oleh masyarakat di negara barat dengan masyarakat Indonesia? Dan jika memang perbedaan itu ada, apakah dengan adanya modernisasi seperti saat ini, perbedaan pengertian itu masih tetap ada ataukah sudah luntur termakan arus globalisasi? Tentunya untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, diperlukan adanya perenungan baik dari kaum pria maupun kaum wanita, mengingat perselingkuhan merupakan suatu hal yang kadang tidak bisa dihindarkan di dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Baca Selengkapnya | Komentar

Foto Bima

Lihat Foto Lain»

Destinasi Wisata

Lihat Selengkapnya »

Budaya Bima

Lihat Selengkapnya »

Kuliner Bima

Lihat Selengkapnya »
 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger