Tampilkan postingan dengan label Rumah Adat Bima Mbojo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rumah Adat Bima Mbojo. Tampilkan semua postingan

Kondisi Penggunaan Lahan Desa Maria Pada Fase Naka - Ncuhi

11/09/16

Kondisi Penggunaan Lahan Desa Maria Pada Fase Naka - Ncuhi

Pada masa ini, di Desa Maria didiami oleh suku asli Bima sehingga kehidupan berbudaya yang ada di dalamnya masih menggambarkan kebudayaan asli masyarakat Bima.  Fase ini berlangsung sampai abad 11 M.
Baca Selengkapnya | Komentar (3)

Sistem Ruang di Desa Maria, Kecamatan Wawo Kabupaten Bima - NTB

08/09/16

Sistem Ruang di Desa Maria

Sistem Ruang Berdasarkan Waktu
Unsur-unsur kebudayaan di Desa Maria yang terdiri dari Fase Ncuhi, Fase Kerajaan, Fase Kesultanan, Fase Penjajahan dan Fse Sekarang. Memiliki pengaruh terhadap sistem ruang berdasarkan waktu. Dalam hal ini ruang terbagi dalam ruang permanen dan ruang temporer. Ruang permanen terlihat dari benda-benda hasil budaya berbentuk bangunan ataupun tempat yang nyata, dapat dilihat dan permanen. Sedangkan ruang temporer berupa aktifitas budaya yang dilakukan oleh masyarakat yang sifatnya hanya sementara waktu. Ketika aktifitas budaya tersebut uasai maka ruang yang terbentukpun menjadi hilang (tidak ada) ruang tersebut kembali ada setelah masyarakat mengulang aktifitas tersebut. 
Baca Selengkapnya | Komentar (2)

Uma Lengge dan Jompa: Sejarah, Filosofi dan Arsitektur Masyarakat Bima

18/07/12


Sejarah dan Filosofi
Uma Lengge salah satu rumah adat tradisional peninggalan asli nenek moyang suku Bima (Dou Mbojo) yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi. Lokasi kedua peninggalan adat tersebut terletak di Desa Maria, Kecamatan Maria, dan Desa Sambori Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa. 
Baca Selengkapnya | Komentar (3)

Sistem Bangunan dan Pola Bermukim Masyarakat Bima

05/07/12

Sistem Teknologi
Pada masa ini, terdapat beberapa jenis bangunan, yaitu bangunan lengge, jompa, berbagai fasilitas dan rumah tinggal. Berkaitan dengan rumah lengge masih mempertahankan konstruksi, bentuk, susunan dan fungsinya. Dalam hal ini uma lengge memiliki atap dari bahan rumbia atau alang-alang yang tinggi dan runcing sehingga pintu masuk tidak tampak. Bubungan menggunakan kayu dengan bentuk tanduk binatang, konstruksi ceko, dan berfungsi sebagai penyimpan bahan makanan seperti halnya pada masa ncuhi. 
Baca Selengkapnya | Komentar

Mengenal Pola Rumah Adat Masyarakat Bima

29/06/12


Ditinjau dari segi pendirian rumah, dalam pengukuran dan penyelenggaraan/pembangunan rumah, rumah-rumah masyarakat di Maria tidak mengalami perubahan yang berarti. Namun dalam hal konstruksi ada beberapa perubahan yaitu penggantian bubungan dari tanduk binatang akibat adanya kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi kayu yang berbentuk seperti tanduk. Hal ini disesuaikan dengan ajaran Islam yang melarang memepercayai kekuataan lain selain dari keuasaan Allah yang Esa (satu). Hal ini menyebabkan makna dari bubungan tersebut tidak lagi menjadi hal penting yang harus disembah tapi hanya sebagai pertanda atau hiasan saja yang mencirikan rumah Bima. 

Baca Selengkapnya | Komentar

Karakteristik Bangunan Masyarakat Wawo Maria

26/06/12


Dalam hal bangunan mereka hanya mengenal dua macam, yaitu bangunan tempat berlindung dan bangunan ibadah. Untuk tempat berlindung, mereka membangun gubuk-gubuk sederhana yang dapat ditinggalkan sewaktu-waktu ketika akan mencari lahan baru untuk berladang yang disebut uma lige. Mereka juga memanfaatkan alam untuk berlindung. Dalam hal ini pohon-pohon besar dan batu-batu besar dijadikan tempat untuk tinggal selama proses mencari bahan makanan. Rumah ncuhi dan tokoh adat lainnya seperti sando dan panggita atau pamali dapat sekaligus dijadikan sebagai tempat pertemuan. Bangunan untuk ibadah merupakan bangunan yang dibuat oleh alam berupa pohon-pohon besar, mata air, dan batu besar yang licin.
Baca Selengkapnya | Komentar

Rumah Panggung Desa Geru Kopa Donggo, Tahan Gempa

06/06/12

Kabupaten Bima - Rumah panggung Desa Geru Kopa, Donggo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, rumah ini menjadi pilihan masyarakat Donggo karena sudah terbukti tahan gempa. Pada saat terjadi gempa 7.3 skala Richter di Bima, rumah yang terbuat dari batu bata hancur, tetapi rumah kayu tetap utuh.
Baca Selengkapnya | Komentar

Rumah Dan Filosofi Para Leluhur

21/05/12

Bagi masyarakat Bima Rumah atau "Uma Ngge’e Kai"  merupakan kebutuhan paling pokok dalam kehidupan keluarga. Dalam falsafah masyarakat Bima lama bahwa orang yang baik itu  yang berasal dari keturunan yang baik, harus mempunyai istri yang berbudi mulia, rumah yang kuat dan indah, senjata pusaka yang sakti dan kuda tunggang yang lincah. Dari ungkapan di atas, jelaslah bahwa rumah merupakan kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu dalam membangun rumah  harus memilih "Panggita" atau arsitek yang memiliki "Loa Ra Tingi" yang tinggi dan berakhlak mulia. Panggita juga harus memahami "Sasato" (Sifat atau pribadi) pemilik  rumah. Baku Ro Uku atau bentuk dan ukuran dalam arti tata ruang harus disesuaikan dengan sifat dan kepribadian pemilik rumah.
Baca Selengkapnya | Komentar

Lengge dan Jompa : Masyarakat Wawo - Kab. Bima, NTB

30/04/12

Padi bagi masyarakat petani adalah harta mereka yang berharga. Mereka akan menyimpan padi dengan perlakuan khusus dan tempat khusus. Masyarakat Wawo di Desa Maria, 15 km dari ibu kota kabupaten Bima, mempunyai tempat penyimpanan padi yang diberinama Lengge. Bentuknya panggung terbuat dari kayu beratapkan ilalang atau rumbia berbentuk kerucut. Terdiri atas 2 tingkat. 
Baca Selengkapnya | Komentar

Foto Bima

Lihat Foto Lain»

Destinasi Wisata

Lihat Selengkapnya »

Budaya Bima

Lihat Selengkapnya »

Kuliner Bima

Lihat Selengkapnya »
 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger