Wisata Budaya Desa Sambori Kab. Bima, Bagian III
Oleh: M. Taufiqurrahman
Klasifikasi jenis aktivitas atraksi budaya
di Desa Sambori
Dalam optimalisasi yang
berkaitan dengan etnotourisme harus memiliki prinsip-prinsip sebagai daya tarik
sehingga tujuan wisatawan dapat terakomodir dengan baik dan dapat memuaskan
wisatawan, prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1. Ada sesuatu yang bisa dilihat
(something to see)
2. Ada sesuatu yang dapat dikerjakan
(something to do)
3. Ada sesuatu yang dapat dibeli
(something to buy)
Untuk jenis aktivitas dan klasifikasi potensi
wisata budaya Desa Sambori dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Klasifikasi potensi aktivitas wisata Desa Sambori
No
|
Obyek Wisata
|
Jenis Wisatai
|
Klasifikasi
|
Keterangan
|
1
|
Rasa:
· Woha’arak
· So
· Bangga
· Oma
|
Desa tradisional
|
Something to see
|
Wisatawan disuguhi
dengan pemandangan dan pola hidup tradisional masyarakar desa Sambori.
|
Alam pegunungan
|
Something to see
|
Wisatawan
merasakan hawa pegunungan lambitu dan pemandangan khas pegunungan berupa
hutan dan hamparan sawah terasering desa Sambori
|
||
2
|
Uma Lengge
|
Bangunan Adat
|
Something to see
|
Rumah tinggal
masyarakat Sambori: Wisatawan bisa melihat belajar dan meneliti konstruksi
bangunan lengge
|
3
|
Jompa
|
Bangunan Adat
|
Something to see
|
Tempat penyimpanan
hasil bumi: Wisatawan bisa melihat belajar dan meneliti konstruksi bangunan
|
4
|
Tari Kalero
|
Tari Adat
|
Something to see
|
Kalero, yaitu
jenis tari upacara untuk menghormati arwah leluhur serta agar anak cucunya
yang masih hidup dijauhkan dari bencana
|
5
|
Mpa’a Manca
|
Tari Adat
|
Something to see
|
Tari ini
dikategorikan Tari Perang yang dimainkan oleh dua orang prajurit laskar
kesultanan, ciptaan Sultan Abdul Khair Sirajuddin
|
6
|
Mpa’a Lanca (Adu
Betis)
|
Atraksi
|
Something to see
|
Mpa’a Lanca atau
yang dikenal juga dengan atraksi Adu Betis adalah salah satu atraksi
ketangkasan yang bisa digolongkan dengan atraksi paling tua di tanah Bima.
|
7
|
Kareku Kandei
|
Atraksi
|
Something to see
Something to do
|
Memukul lesung
dengan berbagai ragam ritme dan irama. Atraksi ini biasa dilakukan oleh kaum
perempuan terutama setelah selesai menumbuk padi secara bersama-sama,
wisatawan bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini
|
8
|
Ntumbu
|
Atraksi
|
Something to see
|
Ntumbu tidak bisa
dimainkan oleh orang lain di luar lingkungan masyarakat Sambori. Sebelum
bertanding (Beradu Kepala), salah seorang yang tertua di antara mereka
memberikan air doa dan mantera-mantera kepada seluruh anggota pemain.
|
9
|
Balaleha
|
Musik Tradisional
|
Something to see
Something to do
|
Belaleha merupakan
seni musik vokal yang tertua. Seni vokal ini berisikan do’a dan pengharapan
agar tanah dan negeri, keluarga dan masyarakat senantiasa mendapat
perlindungan dari Sang Khalik dan dijauhkan dari bencana.
|
10
|
Gantao
|
Atraksi
|
Something to see
|
Atraksi seni yang
mirip pencak silat ini berkembang pesat sejak abad ke-16 Masehi, dalam setiap
gerakan selalu mengikuti alunan musik tradisional Bima (Gendang, Gong,
Tawa-tawa dan Sarone).
|
11
|
Arugele
|
Musik Tradisional
|
Something to see
Something to do
|
Arugele adalah
tarian dan nyanyian yang digelar di sawah dan huma ketika mulai menanam
maupun pada saat panen. Arugele dibawakan oleh 6 sampai 8 orang perempuan
baik dewasa maupun para gadis. Sambil menyanyi mereka memegang tongkat kayu
yang ujungnya telah dibuat runcing dan ditancapkan ke tanah. Mereka berbaris
dan melakukan gerakan menancapkan kayu yang diruncingkan itu kemudian
menaburkan butir-butir padi, jagung atau kedelai ke tanah yang telah mereka
lubangi dengan kayu runcinh tadi. Sementara kaum lelaki mengikuti alunan
langkah mereka untuk merapikan dan menutup kembali tanah yang telah ditaburi
bibit tadi.
|
12
|
Bola La Mbali dan
Mangge Ila
|
Musik Tradisional
|
Something to see
|
Nyanyian ini cukup sakral. Alunan syair dan lagunya cukup syahdu. Syair
dan lagu ini dinyanyikan pada saat-saat tertentu saja yaitu ketika seorang
anak mengalami sakit. Nanyian ini untuk memohon kesembuhan kepada Sang
Khalik, yang sakit ditidurkan, kemudian para perempuan/kaum ibu duduk
melingkar di sekeliling si sakit dan melantunkan syair Mangge Ila dan Bola La
Mbali.
|
13
|
Pamali
Manggodo
|
Upacara Adat
|
Something to see
|
Sebelum
membuka ladang, dilakukan upacara khusus dilahan yang akan dibuka untuk
meminta agar tanaman ladang mereka tidak diserang wabah, seperti ulat, tikus,
burung, babi, dan sebagainya.
|
14
|
Mpa’a
Ngge’e Dan Kali Amba
|
Permainan
tradisional
|
Something to see
Something to do
|
Mpa’a Ngge’e adalah jenis dolanan yang meniru cara Ibu
bersama Putri-putrinya dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti Mbako Ro
Lowi (Memasak), atau sedang menyuguhkan hidangan untuk Orang tua dan
keluarga.
|
15
|
Ampa Fare
|
Upacara Adat
|
Something to see
Something to do
|
Ampa Fare atau
mengangkat padi ke Jompa atau Lengge (Lumbung) memberikan pelajaran kepada
kita terutama kaum ibu untuk berhemat dan mampu mengukur persediaan bahan
makanan untuk kebutuhan keluarga.
|
16
|
Kani Ro Lombo
|
Pakaian Adat
|
Something to see
Something to do
Something to buy
|
Pengadaan pakaian
harus berpedoman pada adat shahih (adat yang baik). Cara berpakaian, warna,
bentuk serta jenisnya tidak boleh bertentangan dengan nilai dan hormat adat.
Bagi Masyarakat Sambori, pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang
mendasar bagi masyarakat. Fungsi utamanya adalah untuk menutup aurat,
memilihara kesehatan, sebagai symbol status sosial dan untuk menambah
kewibawaan bagi si pemakai.
|
17
|
Waku (Lupe)
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Waku berbentuk
lonjong, menutupi kepala dan badan yang berfungsi sebagai topi/payung
sekaligus Jas Hujan. Bisa dikatakan bahwa Waku adalah Jas Hujan Tradisional
masyarakat Mbojo terutama di wilayah Donggo Ele yang meliputi Kuta, Teta,
Sambori, dan Kaboro
|
18
|
Saduku
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Saduku adalah
tempat/wadah untuk menyimpan nasi. Ketika orang-orang Sambori ke kebun atau
ke ladang mereka selalu membawa makanan dengan Saduku.
|
19
|
Kula
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Kula adalah Wadah
untuk menyimpan berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari. Fungsinya
bermacam-macam.
|
20
|
Kula Baku
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Hampir sama dengan
Kula, hanya saja ukuran Kula
|
21
|
Kaleru
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Hampir sama dengan
anyaman lainnya, Kaleru juga berfungsi untuk menyimpan Sirih maupun
rempah-rempah seperti kunyit, jahe, bawang putih, dan lain-lain.
|
22
|
Dipi Fanda
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Dipi Fanda adalah
tikar pandan. Membuat tikar pandan adalah tradisi turun temurun masyarakat
Sambori.
|
23
|
Doku
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Doku adalah wadah
untuk menapis dan membersihkan beras dan kulit gabah atau kerikil yang
bercampur dengan biji gabah, beras yang sudah ditapis atau disaring dengan
menggunakan doku.
|
24
|
Wonca
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Wonca adalah
sebuah wadah untuk menyimpan beras setelah hasil penyaringan dengan
menggunakan doku seperti yang dijelaskan di atas.
|
25
|
Sarau
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Sarau adalah topi
tradisional Mbojo yang dianyam dari bahan
|
26
|
Tare
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Biasanya Tare-tare
ini dibawa oleh kaum perempuan untuk menyimpan perangkat sirih pinang dan
makanan “Teka Ra Ne’e “(Sumbangan untuk keluarga dan kerabat yang berhajat
berupa beras, sayur dan buah-buahan serta bahan makanan lainnya).
|
27
|
Sadopa
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Sadopa adalah
sandal tradisional yang bahan dasarnya adalah kayu hutan yang kuat dan tahan
lama seperti kayu Sopa, Kayu Impi dan ada juga dari kayu Nangka.
|
28
|
Kale’a
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Kale’a adalah
piring nasi kerajinan masyarakat sambori yang terbuat daripotongan buah labu
(dalam bahasa Bima disebut wila) yang dikeringkan.
|
29
|
Tembe Nggoli
|
Kerajinan Dan
Kreasi
|
Something to buy
|
Pada umumnya,
ragam hias dan warna pada tenunan Sambori adalah warna hitam dan
kotak-kotak/garis putih kecil-kecil. Pada masa lalu, perempuan Sambori
memproduksi Sarung, kadang juga Sambolo (Destar) dan Weri (Ikat Pinggang).
|
30
|
Tapa Gala
|
Permainan
tradisional
|
Something to see
Something to do
|
Tapa Gala adalah
menahan dengan bambu. Dalam tradisi ini, warga Sambori menahan para tamu yang
mengunjungi desanya dengan meletakan bambu muda sepanjang 3 meter atau
selebar jalan yang akan dileawati. Kemudian, salah seorang tetua adat
memberikan sebuah parang kepada ketua rombongan tamu dan dipersilahkan untuk
memotong bambu muda tersebut. Setelah bambu terpotong, maka para tamu sudah
bias memasuki kampung (Desa).
|
Santabe ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re