Kabupaten Bima – Mobil binas (Mobdis) milik Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bima, Senin siang tadi (11/6) sekitar pukul 11.00 Wita nyaris dibakar massa Forum Mahasiswa dan Pemuda Samili (FMPS). Sebelumnya, mobdis dengan nomor polisi EA 9650 X tersebut disandera demonstran di depan lapangan Desa Samili, saat massa menggelar aksi demo terkait kurangnya air bersih di Desa Samili. Penyanderaan kendaraan itu berlangsung sekitar tiga jam.
Massa kerap melakukan demonstrasi dan mendatangi pihak PDAM. Namun kenyataannya hingga saat ini persoalan kekurangan air tersebut belum juga mampu diatasi oleh pemerintah.
“Masalah kekurangan air ini sudah sering kami suarakan, bahkan dengan cara baik-baik kami mendatangi pihak PDAM. Tapi sampai sekarang belum juga ada solusi atas persoalan ini. Mau sampai kapan kami harus seperti ini,” tegasnya.
Selain menyandera mobdis milik Disnak, massa juga sempat menyandera satu unit mobil dinas milik Pemkab Dompu bernomor polisi EA 7 R. Namun penyanderaan itu tidak berlangsung lama dan langsung dibebaskan.
Saleh, salah seorang orator dalam orasinya mengaku kecewa dengan sikap pemerintah. Ia merasa Pemkab Bima telah menganaktirikan Desa Samili. Hal itu terbukti dari adanya sikap pemerintah yang dinilai tidak peduli dengan persoalan kekurangan air di desa itu. “Jangan anak tirikan kami. Apa kurangnya kami. Kami selalu mendukung kok setiap program pemerintah. Apalagi air ini merupakan kebutuhan pokok,” tuturnya.
Setelah tiga jam menyandera mobdis itu, massa mengancam akan membakarnya jika tidak ada perwakilan dari pemerintah dan pihak PDAM yang datang dan memberikan penjelasan kepada mereka.
Akhirnya mobdis itu dibebaskan setelah salah seorang perwakilan dari PDAM Kecamatan Woha menandatangani surat pernyataan akan segera menyelesaikan persoalan air dalam waktu dua minggu. Perwakilan dari pihak PDAM itu sendiri sempat memberikan penjelasan singkat kepada massa aksi, namun ia enggan namanya untuk dikorankan. “Sudahlah Mbak, saya hanya perwakilan saja, nggak usah nama saya ditulis,” ujarnya sambil meninggalkan lokasi aksi demonstrasi itu.
Sementara Shalisi, Korlap Aksi tersebut dengan tegas mengatakan akan kembali menggelar aksi yang sama jika tuntutan mereka hingga dua minggu ke depan tidak diindahkan juga. “Jangan remehkan tuntutan kami, kami akan tunggu bukti, bukan janji,” tegasnya. (gomong.com)
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re