Kab. Bima - Eksekusi tanah di Bima, Nusa Tenggara Barat, diwarnai kericuhan, Rabu (16/5). Zufrin, salah seorang warga Desa Kaleo, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB, marah-marah kepada petugas panitera pengadilan yang akan mengeksekusi tanah mereka.
Warga marah dan tidak terima tanah yang dikelola selama bertahun-tahun akan dieksekusi Pengadilan Negeri Sumbawa. Zufrin, salah seorang hak waris tanah ini mengakui, pihak keluarga masih sah sebagai pemilik. Bahkan, mereka memiliki sertifikat tanah yang diyakini asli. Karena tidak ada titik temu, Zufrin yang marah mengambil senjata tajam untuk mengusir petugas pengadilan.
Keributan ini berawal dari kasus jual beli tanah yang berakhir di pengadilan. Kasus ini dimenangkan salah satu pihak. Namun pihak pemilik tanah tidak pernah merasa menjual miliknya. (lip6)
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re