Ribuan warga dari Kecamatan Lambu dan Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/1), kembali berunjuk rasa. Warga menuntut Bupati Bima Feri Zulkarnain mencabut SK 188 soal izin pertambangan di wilayah mereka yang hingga kini belum juga ditanggapi bupati.
Massa dari belasan desa yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak long march dari Lapangan Desa Rato menuju Simpang Empat Sumi. Mereka langsung memblokir akses masuk menuju Pelabuhan Sape, Bima.
Akibat aksi ini, aktivitas warga di Kecamatan Lambu dan sebagian Kecamatan Sape lumpuh bahkan sekolah-sekolah terpaksa diliburkan demi mengantisipasi terjadinya kerusuhan.
Hingga kini, ribuan warga masih menduduki Cabang Empat Sumi yang menjadi satu-satunya akses masuk menuju Pelabuhan Sape, Bima. (Liputan6.com)
Massa dari belasan desa yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak long march dari Lapangan Desa Rato menuju Simpang Empat Sumi. Mereka langsung memblokir akses masuk menuju Pelabuhan Sape, Bima.
Akibat aksi ini, aktivitas warga di Kecamatan Lambu dan sebagian Kecamatan Sape lumpuh bahkan sekolah-sekolah terpaksa diliburkan demi mengantisipasi terjadinya kerusuhan.
Hingga kini, ribuan warga masih menduduki Cabang Empat Sumi yang menjadi satu-satunya akses masuk menuju Pelabuhan Sape, Bima. (Liputan6.com)
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re