Dengan dua orang tewas dan beberapa yang luka parah, pertanyaan diajukan tentang kebijakan Eksplorasi perusahaan Arc yang dimiliki Australia setelah protes masyarakat di pulau Sumbawa diserang oleh polisi Indonesia.
"Penembakan terhadap demonstrasi benar-benar tidak dapat diterima di mana saja di dunia, dengan sebuah perusahaan Australia yang terlibat operasi penambangan, sangat penting Pemerintah Australia mengambil langkah segera untuk membantu menenangkan situasi dan memastikan tidak ada banyak orang yang terbunuh (lagi)" ungkap Derec Davies, dari Friends of Earth Australia.
"Menteri Luar Negeri Rudd harus tanggap dan menyelidiki peran Arc Eksplorasi dan berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia, yang telah merespon begitu keras terhadap protes damai di Pelabuhan Sape tentang proyek Tambang Emas di Sape, Bima."
"Polisi Indonesia menyerang pada malam Natal, dan tiga hari kemudian, pertanyaan dan kekhawatiran dari penduduk setempat tak terjawab."
Sangat disayangkan (dalam pemberitaan) bahwa setelah penembakan polisi, demonstran menanggapi dengan mengambil senjata dan bom bensin, namun rekaman video oleh media lokal menunjukkan demonstran tidak bersenjata ditembak oleh pasukan keamanan. Sementara Pemerintah Indonesia mengatakan akan 'mengevaluasi' tindakan yang dilakukan polisi, jelas bahwa polisi melebihi penggunaan kekuatan yang diperlukan untuk menenangkan situasi. Tindakan mereka cenderung gegabah.
"Friends of the Earth adalah sebuah organisasi global dan kita bekerja dengan masyarakat lokal untuk mendukung perjuangan damai tanpa kekerasan lingkungan mereka. Kami terkejut oleh respon polisi Indonesia ".
"Masyarakat protes terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang. Tidak boleh ada perusahaan Australia terlibat dengan cara apapun dalam tindakan kekerasan. Ini tidak bisa diterima di Australia dan tidak boleh diterima di Indonesia," kata Davies.
"Banyak wisatawan ke Bali mengunjungi pulau Sumbawa. Hal ini telah menjadi hal positif antara kita dengan penduduk setempat. Tetapi dengan masalah tambang emas Bima bahwa kepercayaan telah berubah menjadi kemarahan.
"Menteri Luar Negeri Rudd harus berperan aktif dengan melakukan pemanggilan penghentian operasi Australia Eksplorasi Arc di daerah Bima. Menghentikan operasi tambang akan memungkinkan polisi untuk menarik pasukannya dan masyarakat akan kembali tenang. Menteri Luar Negeri Rudd bertanggung jawab untuk meminta Ketua Mr Bruce Watson untuk menjelaskan keterlibatan perusahaan itu. Australia merupakan pemegang saham sehingga memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi disana oleh perusahaan tersebut " kata Davies.
"Kami menyerukan kepada Eksplorasi Arc untuk menghentikan operasi dan Pemerintah Australia untuk campur tangan untuk menghentikan tindakan yang tidak perlu dan kuat" tutup Davies. (climate-connections)
"Penembakan terhadap demonstrasi benar-benar tidak dapat diterima di mana saja di dunia, dengan sebuah perusahaan Australia yang terlibat operasi penambangan, sangat penting Pemerintah Australia mengambil langkah segera untuk membantu menenangkan situasi dan memastikan tidak ada banyak orang yang terbunuh (lagi)" ungkap Derec Davies, dari Friends of Earth Australia.
"Menteri Luar Negeri Rudd harus tanggap dan menyelidiki peran Arc Eksplorasi dan berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia, yang telah merespon begitu keras terhadap protes damai di Pelabuhan Sape tentang proyek Tambang Emas di Sape, Bima."
"Polisi Indonesia menyerang pada malam Natal, dan tiga hari kemudian, pertanyaan dan kekhawatiran dari penduduk setempat tak terjawab."
Sangat disayangkan (dalam pemberitaan) bahwa setelah penembakan polisi, demonstran menanggapi dengan mengambil senjata dan bom bensin, namun rekaman video oleh media lokal menunjukkan demonstran tidak bersenjata ditembak oleh pasukan keamanan. Sementara Pemerintah Indonesia mengatakan akan 'mengevaluasi' tindakan yang dilakukan polisi, jelas bahwa polisi melebihi penggunaan kekuatan yang diperlukan untuk menenangkan situasi. Tindakan mereka cenderung gegabah.
"Friends of the Earth adalah sebuah organisasi global dan kita bekerja dengan masyarakat lokal untuk mendukung perjuangan damai tanpa kekerasan lingkungan mereka. Kami terkejut oleh respon polisi Indonesia ".
"Masyarakat protes terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang. Tidak boleh ada perusahaan Australia terlibat dengan cara apapun dalam tindakan kekerasan. Ini tidak bisa diterima di Australia dan tidak boleh diterima di Indonesia," kata Davies.
"Banyak wisatawan ke Bali mengunjungi pulau Sumbawa. Hal ini telah menjadi hal positif antara kita dengan penduduk setempat. Tetapi dengan masalah tambang emas Bima bahwa kepercayaan telah berubah menjadi kemarahan.
"Menteri Luar Negeri Rudd harus berperan aktif dengan melakukan pemanggilan penghentian operasi Australia Eksplorasi Arc di daerah Bima. Menghentikan operasi tambang akan memungkinkan polisi untuk menarik pasukannya dan masyarakat akan kembali tenang. Menteri Luar Negeri Rudd bertanggung jawab untuk meminta Ketua Mr Bruce Watson untuk menjelaskan keterlibatan perusahaan itu. Australia merupakan pemegang saham sehingga memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi disana oleh perusahaan tersebut " kata Davies.
"Kami menyerukan kepada Eksplorasi Arc untuk menghentikan operasi dan Pemerintah Australia untuk campur tangan untuk menghentikan tindakan yang tidak perlu dan kuat" tutup Davies. (climate-connections)
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re