Pandang mataku saat bicara lihat pipiku akan kau lihat ribuan jejakmu
jika enggan untuk bicara diam akan katakan lebih dari maksudnya
Tentu kau tahu api sulit padam jika membara
Besarnya ombak tergantung dari angin yang mendera
Sulit memahami manusia
Mengungkap kesedihan dengan tangis
Mengungkap kebahagiaan dengan tawa
Tetapi keduanya meneteskan air mata
Tak perlu merasa terancam
Aku hanya sedang menawarkan cinta
Aku hanya bercermin padamu
Jangan mengiba seperti tanah gersang memandang langit
Jangan takut tajamnya pena tak mengiris urat nadi
Yang jauh dari cinta membeku seperti salju dan yang terlalu dekat dengan cinta
akan menangis seperti awan yang menurunkan hujan
Api menghangatkan tapi jangan terlalu dekat luka bakar selalu terasa menyakitkan
Menurutku cinta adalah jawaban akhir dari segalanya
penantian bukan vonis mati bagi terdakwa, bagiku seperti kebangkitan setelah
mati
Awal cerita barulah dimulai setelah kejadian demi kejadian
aku masih bersikeras menganggap cupid membidikkan panah tepat pada sasarannya
Bila masih sulit untuk percaya, basuhlah muka, hiruplah napas dalam, dan
pejamkan mata, maka aku akan hadir untukmu
Aku masih sangat menginginkanmu
Kamar Sunyi
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re