Home » , » Kontemplasi di Pagi yang Sejuk

Kontemplasi di Pagi yang Sejuk


Masih sulit kau memahami bibir yang bicara dan berubahnya roman muka
Pandang mataku saat bicara lihat pipiku akan kau lihat ribuan jejakmu
jika enggan untuk bicara diam akan katakan lebih dari maksudnya
Tentu kau tahu api sulit padam jika membara

Besarnya ombak tergantung dari angin yang mendera
Sulit memahami manusia

Mengungkap kesedihan dengan tangis

Mengungkap kebahagiaan dengan tawa




Tetapi keduanya meneteskan air mata
Tak perlu merasa terancam
Aku hanya sedang menawarkan cinta

Aku hanya bercermin padamu
Apa engkau takut pada kata-kata yang terganti tajamnya goresan pena
Jangan mengiba seperti tanah gersang memandang langit
Jangan takut tajamnya pena tak mengiris urat nadi


Yang jauh dari cinta membeku seperti salju dan yang terlalu dekat dengan cinta akan menangis seperti awan yang menurunkan hujan






Api menghangatkan tapi jangan terlalu dekat luka bakar selalu terasa menyakitkan


Menurutku cinta adalah jawaban akhir dari segalanya




penantian bukan vonis mati bagi terdakwa, bagiku seperti kebangkitan setelah mati
Awal cerita barulah dimulai setelah kejadian demi kejadian


aku masih bersikeras menganggap cupid membidikkan panah tepat pada sasarannya




Bila masih sulit untuk percaya, basuhlah muka, hiruplah napas dalam, dan pejamkan mata, maka aku akan hadir untukmu

Aku masih sangat menginginkanmu


Kamar Sunyi





Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger