Tim assasmen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah turun ke Bima dan sedang melakukan pendataan terkait dengan total kerugian yang diakibatkan oleh banjir bandang yang terjadi didaerah tersebut sejak Sabtu lalu. Namun untuk sementara ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB telah melaporkan sejumlah kerugian yang diderita warga akibat banjir tersebut.
Kepala BPBD Provinsi NTB H Husnuddin Achsyd saat menggelar rapat koordinasi dengan komisi III DPRD NTB Selasa (29/05) mengatakan, musibah banjir yang melanda Bima ini telah mengakibatkan kerusakan rumah, infrastruktur jalan, jembatan, pagar sekolah, harta benda milik warga serta ribuan hektar lahan yang ditanami padi dan bawang merah telah rusak.
“Bencana banjir bandang ini berulang. Banjir bandang yang juga terjadi di Bima di kecamatan Sape juga waktunya hampir sama yaitu akibat dari siklon tropis. Sudah tiga tahun terakhir ini, NTB sudah dimasuki siklon tropis yang disebut dengan Climate Change. Dari empat belas macam potensi bencana secara nasional, sepuluh nyata-nyata sudah ada di Nusa Tenggara Barat.” Ujar Husnuddin.
Husnuddin merinci, kerusakan rumah terjadi di Kecamatan Woha, Langgudu dan Belo. Di Kecamatan Woha terdapat 11 unit rumah rusak berat, 99 unit rumah terendam banjir dan belasan rusak ringan. Di Kecamatan Langgudu, sebanyak 23 unit rumah rusak berat hingga rusak sedang sedangkan di Kecamatan Belo sebanyak 1 unit rumah dinyatakan rusak berat.
Sementara kerusakan infrastruktur jalan terdapat di Kecamatan Belo yakni ruas jalan antara desa Cenggu – Karumbu sepanjang 300 meter serta di perbatasan desa Tente mengalami kerusakan sekitar 100 meter. Adapaun kerusakan jembatan terjadi di Desa Ngali dan Karumbu serta dua buah jembatan di desa Langgudu. Sedangkan kerusakan irigasi terjadi di kecamatan Langgudu dan Belo.
Karusakan lahan pertanian yang diakibatkan oleh banjir bandang di Bima telah membuat warga menderita karena ribuan hektar lahan tergerus oleh air bah. Husnuddin merinci, di Kecamatan Belo terdapat 1029 hektar lahan gagal penen yang terdiri dari bawang merah sekitar 800 hektar dan lahan padi sekitar 330 hektar. Di Kecamatan Palibelo sekitar 150 hektar, di Kecamatan Langgudu sekitar 45 hektar dan Kecamatan Woha sekitar 65 hektar.
http://globalfmlombok.com/content/banjir-bima-akibat-badai-tropis-sementara-bnpb-masih-data-total-kerugian
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re