Home » , , , , » Salah Paham, Warga Desa Roi dan Roka Nyaris Bentrok

Salah Paham, Warga Desa Roi dan Roka Nyaris Bentrok


Kabupaten Bima - Gara-gara miskomunikasi, Selasa (29/5) malam warga Desa Roi dan Roka nyaris bentrok. Ketegangan dua desa bertetangga itu, bermula dari peristiwa pemukulan salah seorang warga Desa Roka, Ahad subuh (27/5) oleh warga Roi, kemudian dibalas dengan pemukulan oleh warga Roka, Ahad malamnya.
Informasi yang diperoleh, akibat peristiwa pemukulan dan balas dendam tersebut, masing-masing warga desa melaporkannya ke Polsek Belo. Namun kedua warga desa merasa tidak puas dengan hal itu, sehingga tersiar kabar akan ada saling menyerang. Beruntung aparat Polsek Belo, Danposramil Belo, Muspika Kecamatan Palibelo dan Belo cepat bertindak dan turun tangan guna menenangkan masing-masing warga desa.

Pantauan wartawan Koran ini, massa dari Desa Roi dan Roka sekitar pukul 16.30 Wita sudah terkonsentrasi di perbatasan antara dua desa yang bertetangga itu. Puluhan massa dari Roka berkumpul di depan balai desa, terlihat dengan membawa senjata tajam berupa pedang dan golok. Sedangkan massa asal Desa Roi Kecamatan Palibelo, terlihat terkosentrasi di kuburan yang ada di sebelah selatan desa. Puluhan massa, sudah siap saling menunggu. Warga Roi kaget, karena ada suara bedug dan lewat corong mesjid memberikan informasi bahwa warga Roka sudah datang menyerang. “Kami dikagetkan dengan suara bedug dan pengumuman lewat mesjid bahwa ada warga Roka datang menyerang”, ujar Abidin, Selasa (29/5) malam.
Camat Belo, M.Chandra Kusuma yang berdiri di tengah massa Desa Roka menghimbau masyarakat untuk segera kembali ke rumah masing-masing. Setelah itu, Chandra, berangkat ke Desa Roi. Sampai di Roi, masyarakt sudah berkumpul di bawah menara Telkomsel, terlihat juga Camat Belo Drs Zainuddin H Usman dan Kepala Danposramil Belo Aiptu M Jafar.

Camat Palibelo, lengkap dengan pakaian batiknya datang memberikan arahan kepada masyarakat Roi. Ironisnya, pada malam itu tak ada Kades Roi maupun Kades Roka yang memberikan ketenangan kepada warganya. “Kades Roi sejak pagi ada di kantor saya di Polsek Belo,” ujar Haer selaku Polsek.
Menurut warga di dua desa itu, sebelum kosentrasi massa, bahwa sekitar pukul 18.00 Wita, ada gubuk petani yang ada di sawah antara Roi – Roka dibakar orang tak dikenal. Orang Roi menuding pelakunya warga Roka dan sebaliknya warga Roka menuding pelaku pembakaran gubuk itu warga Roi. “Ada oknum yang tak bertanggungjawab yang mencoba mengadu domba warga Roi Roka. Oknum itu ingin warga Roi Roka ini bentrok”, ujar Chandra yang diamini Zainuddin.

Penyebab ketegangan dua desa itu, berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa pemicunya adalah pada Ahad subuh (27/5) ada warga Roka yang hendak lari pagi di jalan Dore Talabiu dipukul oleh warga Roi di sekitar SMPN 3 Roi. Sehingga warga Roka melaporkan ke Polsek Belo. Dan pada Ahad sekitar pukul 20.30 Wita, ada warga Roi dipukul oleh warga Roka di jembatan Roka. Warga Roipun melaporkannya ke Polsek Belo, namun kedua warga itu tidak puas. Dan mendesak aparat kepolisian Belo untuk menangkap pelakunya.

Sedangkan pada Rabu (28/5) sekitar pukul 15.30 Wita, Kapolsek Belo IPDA Abdul Haer yang didamping Danposramil Belo Aiptu M Jafar sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat Roka di balai desa setempat. “Untuk kasusnya, sudah dan sedang kami proses. Bahkan pelaku pemukulan warga Roka yang sedang lari subuhpun sudah kami amankan. Kalau tidak percaya silahkan datang lihat di kantor kami”, ujar Haer.
Karena itu, diharapkan agar masyarakat Roka mempercayakan kepada aparat untuk menyelesaikan kasusnya itu. Namun di luar dugaan, terjadinya pembakaran gubuk dan kosentrasi massa. Ada informasi dari masyarakat Roi, terjadinya kosentrasi massa itu ada hembusan bahwa orang Roka sudah sampai di kuburan untuk datang menyerang kampung Roi.
Masyarakat di kedua desa itu tidak jadi saling serang, karena sekitar pukul 22.00 Wita datang Kompol Hasrifuddin selaku Wakil Kapolres Bima. Datang dari Roka dan meminta masyarakat Roka untuk segera kembali ke rumah, setelah itu menuju Roi dan menghimbau warga Roi untuk kembali. Sehingga perang kampung terhindarkan, “segera kembali ke rumah masing-masing, tidak ada gunanya saling serang. Roka-Roi bersaudara baik sesama muslim dan harus rukun antara kedua warga,” pinta Hasrifuddin sambil menganjurkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

http://www.suaramandiri.net/2012/05/miskomunikasi-warga-roi-roka-nyaris.html




Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info Mbojo


My Great Web page
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger