Home » , , » Empat Tahanan Polsek Wera - Kabupaten Bima Kabur

Empat Tahanan Polsek Wera - Kabupaten Bima Kabur


Kabupaten Bima - Empat orang tahanan Kepolisian Sektor Wera, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa pagi, 5 Juni 2012, kabur pada saat ratusan massa melakukan aksi protes di depan Markas Polsek tersebut. ”Mereka sedang kami kejar,” kata Kepala Kepolisian Resor Bima, Ajun Komisaris Besar Kumbul Sik, Selasa siang, 5 Juni 2012.
Para tahanan yang melarikan diri tersebut adalah Boimin, Ahmad, M. Nur, dan Alia, seluruhnya warga Desa Nanga Raba, Kecamatan Wera. Mereka dijebloskan ke dalam tahanan sejak Sabtu malam, 2 Juni 2012. Mereka menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap Adnan, warga Desa Ndawa, Kecamatan Wera.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, massa yang melakukan aksi protes berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Wera, termasuk keluarga korban penganiayaan. Mereka menuding polisi bersikap tebang pilih. Sebab Deden, warga Desa Nanga Raba, pelaku penganiayaan terhadap M. Rafiq, warga Desa Pa’i, Kecamatan Wera, Senin malam, 4 Juni 2012, tidak ditangkap maupun ditahan oleh polisi.
Deden sehari-hari bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan mutiara. ”Polisi harus bersikap adil. Sama-sama melakukan penganiayaan, tapi kenapa Deden tidak ditahan,” kata seorang warga.
Kumbul tidak ingin menanggapi protes warga. Kumbul hanya mengatakan, siapa pun yang bersalah, akan ditindak. Namun Kumbul menegaskan aparat kepolisian tidak akan gegabah mengambil tindakan tanpa didasari hasil penyelidikan yang akurat.
Adapun empat orang anggota Polsek Wera yang bertugas saat para tahanan melarikan diri juga saat ini sedang menjalani pemeriksaan. 
“Jika terbukti mereka lalai sehingga tahanan kabur, pasti diberi tindakan tegas,” ujarnya
.
Kumbul juga menjelaskan bahwa empat tahanan yang melarikan diri tersebut seharusnya hari ini akan dipindahkan ke sel tahanan Markas Polres Bima. Namun mereka berhasil meloloskan diri setelah memanjat tembok pagar setinggi tiga meter. Kumbul mengatakan masih diselidiki bagaimana mereka bisa lolos, padahal pintu sel dalam keadaan terkunci.

Sementara itu, sumber Tempo menjelaskan, sebelum melarikan diri, salah seorang dari empat tahanan tersebut minta izin kepada polisi yang bertugas untuk ke kamar mandi untuk kencing. Borgol di tangan tahanan tersebut dilepas. Beberapa saat kemudian, tiga tahanan lainnya sudah tidak berada di dalam sel. Setelah dilakukan pemeriksaan, terlihat atap kamar mandi sudah dalam keadaan ternganga.

http://www.jejaknews.com/?p=36467




Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info Mbojo


My Great Web page
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger