Home » , » Ancaman Flu Burung Kepung Bima

Ancaman Flu Burung Kepung Bima

Balita Azhar saat dirawat di ruangan isolasi RSUD Bima, Rabu (7/3). Kondisinya diidentifikasi pihak medis mirip gejala flu burung. (Foto dok. Bimeks)
Kasus flu burung kini merambah luas di Dana Mbojo. Lima kelurahan di Kota Bima positif terjangkit virus flu burung setelah ratusan ayam mati ,mendadak. Yakni Kelurahan Lelamase, Rontu, Penanae, Rabadompu Barat, dan Sarae. Statusnya bukan lagi dugaan (suspect), tetapi positif. Fakta itu diakui Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Bima, Ir. Syamsuddin, Selasa (04/03).

Faktanya, ditemukan ratusan ayam mati mendadak, kemudian sampelnya dikirim ke Balai Pengujian Hewan Ternak (BPHT) Denpasar, Bali. Hasil pengujian sampel itu memastikan ayam itu positif akibat virus flu burung. Sebelumnya, dua pekan lalu, ratusan ayam potong dan ayam kampung menggelepar, meregang nyawa.

Nah, ada berita mengejutkan yang dilansir Harian Bimeks, Kamis (08/03). Dua balita asal Kecamatan Bolo Kabupaten Bima diidentifikasi terjangkit virus flu burung. Mereka adalah Latifa Bahira (6 bulan) asal Desa Nggembe dan Azhar (2,5 bulan) Desa Sanolo. Azhar dirawat di RSUD Bima, Selasa (6/3) setelah dirujuk dari Puskesmas Bolo, sedangkan Latifa baru dirujuk Rabu (7/3) dari Puskemas yang sama.

Mereka kini dirawat di RSUD Bima dan ditempatkan dalam satu ruang perawatan, karena menunjukkan gejala panas dan flu. Gejala itu mirip pasien flu burung. Pihak RSUD Bima melalui dr. H. Sucipto, menjelaskan dua pasien tersebut patut diduga terjangkit flu burung, namun untuk memastikannya menunggu hasil uji labora­torium di Denpasar. Hasilnya akan diketa­hui dua hingga tiga hari ke depan.

Pasien Latifa kemungkinan akan dirujuk ke RSU Mataram, karena gejala yang ditunjukkan lebih cepat dari pasien lainnya. Segala bia­ya akan ditanggung sepenuh­nya oleh Pemerintah Daerah.
Sejumlah wilayah desa di Kabupaten Bima yang pertama “menggoyang” berita panas itu hingga memicu kekuatiran dalam level lebih. Kecamatan Soromandi, Madapangga, dan sekitarnya yang pertama memunculkan kasus. Kini, tinggal dua dari sembilan desa di Kecamatan Wawo yang masih “perawan” dari kasus kematian mendadak ayam kampung.

Gabungan kasus di Kota dan Kabupaten Bima menohok fakta bahwa praktis Bima dikepung oleh ancaman virus mematikan. Ditambah lagi beternak unggas adalah bagian dari kehidupan masyarakat. Kasus flu burung selayaknya menjadi fokus perhatian. Dijadikan skala prioritas penanganan. Jika selama ini pihak Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima mengelaim telah menyosialisasikan ciri, dampak, dan cara penanganan, maka sekarang saatnya porsinya ditingkatkan. Selalu lebih baik memaksimalkan sumber­daya untuk proses mengatasi, ketimbang “berurat-leher” dalam pengobatan. Upaya yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dibawah tatapan publik yang ingin agar kenyamanannya tidak terganggu. Aspirasi desakan agar penanganan digenjot adalah sinyal agar kepe­dulian ditingkatkan.

Apakah kasus flu burung sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa? Sebagian publik mencuatkan pertanyaan. Ada ukuran tertentu yang telah menjadi ketentuan dalam penetapannya. Tetapi, seberapa pun levelnya, “bendera merah” layak diban­drol untuk menandai per­gerakan kasus kematian ayam secara menda­dak ini. Bukankah sudah ada dua Balita yang diidentifikasi dari gejala yang ditunjuk­kannya? Bukankah dari dari hari ke hari kita disuguhi berita kematian mendadak ayam dari berbagai wila­yah? Bukankah pula trend kecemasan warga sudah merangkak naik, sehingga perlu percepatan respons.

Pemerintah diharapkan menggaungkan penanganan ini secara luas untuk memastikan bahwa masyarakat memahami ancaman yang sesungguhnya ada di sekitar mereka. Selain itu, mengetatkan pengawasan terhadap unggas yang memasuki Bima pada berbagai jalur. Langkah kolektif akan menentukan kekuatan daya gempur untuk meng­hadang pergerakan kasus flu burung. Ingat, bahaya itu sudah ada dan di depan mata. (kompasiana)

Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger