Secangkir kopi, sebatang rokok
Ku mulai hari dengan pikiran liar
lalu aku bergegas menuju lorong
untuk merayu satu dua gayung keikhlasan sang air
untuk dibuang begitu saja atas nama kebersihan badan kita
Lantas badanku sedikit saja terjamah air
lalu apa hak kau memanggilku kumal
Betapa kalian begitu menyebalkan
Bahkan bagi camar sekalipun
Walau kopi itu terlalu pahit
Beruntunglah sang gelas karena dialah yang pertama kali
menyentuh bibir-bibir merona hari ini
Pagi ini terasa indah dengan matahari yang muncul malu-malu
Sementara tubuh kurusku masih terbaring
dan akhirnya kau menemukan jawaban
Mengapa hatiku membatu
Ahh...sekarang
Yang ku butuhkan hanya secangkir kopi, sebatang rokok,
dan sebuah pagi dengan satu senyuman
Ahh...Perduli amat..!
Yang penting aku Bahagia...!
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re