Home » , , » Sistem Religi Masyarakat Dompu

Sistem Religi Masyarakat Dompu

Sebelum Islam

Pada masa ini, keberadaan ncuhi (kepala suku) sangat berpengaruh, karena diyakini mempunyai kemampuan dan ilmu-ilmu khusus, sehingga dipercaya sebagai titisan parafu. Ncuhi mempunyai peran sebagai pemimpin masyarakat, yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat pada saat itu. Ncuhi sendiri yang mementukan kapan masa tanam dimulai, upacara persembahan, juga sebagai sando (tabib). Karena perannya tersebut, maka uma ncuhi (tempat tinggal ncuhi) berada ditengah-tengah kawasan pemukiman. Di sekelilingnya adalah rumah para penduduk, kemudian areal bercocok tanam serta hutan.


Setelah Islam
Setelah agama Islam masuk ke wilayah Hu`u yang dibawa oleh ulama dari Aceh yang bernama Ince Inta, maka kepercayaan parafu mulai bergeser ke agama Islam. Apa yang diyakini dalam kepercayaan parafu, sebagian besar tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam terutama dalam memperlakukan alam dan lingkungan, yang berbeda adalah pada pemaknaan dan penandaannya saja, dimana dalam kepercayaan parafu, arwah leluhur memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, adanya pengkultusan terhadap beberapa tempat yang diyakini menjadi tempat bersemayamnya parafu dan adanya upacara sesaji. Sedangkan menurut nilai-nilai Islam, Allah SWT adalah mutlak yang harus di sembah, sedangkan mata air, sungai dan hutan adalah sumber daya alam yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang harus dijaga dan dipelihara kelestariannya.
Karena itu, ruang-ruang imajiner yang sebelumnya ada dalam kepercayaan parafu masih tetap dipertahankan, tetapi nama dan pemaknaanya aja yang berbeda. Ruang di sekeliling mata air, sungai, muara juga tepi pantai dipertahankan untuk ditumbuhi pohonpohon besar, yang bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan air, menjaga kelestarian lingkungan dan juga sebagai sumber kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat.

Setelah agama Islam masuk ke Dompu, kemudian berkembang, pemukiman yang ada di atas gunung mulai pindah ke pemukiman yang ada ke daerah dataran rendah (lembah).
Hal ini juga berkaitan dengan mulai berkembangnya sistem leka dana, dimana lahan yang datar merupakan areal yang cocok untuk kawasan pemukiman, selain itu juga karena kegiatan pertanian dengan menanam padi mulai berkembang, maka diperlukan lahan yang datar dengan sumber air yang cukup tersedia. Pola ruang yang dibentuk pada masa ini adalah masjid dibangun di tengah-tengah kawasan pemukiman, kemudian areal tempat tinggal, ruang terbuka, kuburan, areal pertanian, kebun dan hutan.

Santabe ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso


Ingin berlangganan via Facebook dan Twitter? Klik Tombol dibawah ini:


Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger