Home » , , , , , » Tarian Bima: Jiki Dan Hadrah Rebana

Tarian Bima: Jiki Dan Hadrah Rebana


Pada masa kesultanan Bima dan Dompu, seni budaya islam berkembang pesat di daerah Bima dan Dompu. Jenis seni musik islam yang sangat digemari oleh masyarakat ialah “Jiki” (jikir), terdiri dari:

Jiki Molu (jikir maulud) 
Dinyanyikan pada upacara perayaan maulud (ndiha molu)  yang bersamaan dengan upacara U'A PUA. Di nyanyikan oleh penyanyi laki-laki tanpa diiringi dengan musik.
Pada masa kesultanan, upacara perayaan Islam antara lain aru raja to’I (hari raya idul fitri), aru raja na’e (hari raya idul adha) dan upacar UA PUA (upacara sirih puan), selalu dimeriahkan dengan pergelaran seni islam antara lain jiki marhaba (jikir asrakal. Syair lagu tiga jenis jiki, berisi pujian terhadap kebesaran dan keagungan Allah dan Muhammad Rasulullah, tanpa diiringi oleh musik.

Jiki Rati (jikir ratih)
Dinyanyikan pada upacara pernikahan, khitanan dan khataman Al- Qur’an, tanpa diiringi musik.

Jiki Kapanca (jikir kapanca)
Dinyanyikan pada upacara pernikahan dan upacara khitanan, tanpa iringan musik. Berisi pujian terhadap keagungan dan kemuliaan Allah dan rasul.

Jiki Tua (jikir tua)
Dinyanyikan oleh tokoh agama dan adat, diiringi musik Arubana Na’e (Rebana besar).

Jiki Hadra (jikir hadrah)
Dinyanyikan oleh para penyanyi laki–laki (antara 6-8 orang), diiringi dengan musik Arubana (rebana). Lazimnya dipergelarkan pada upacara pernikahan, khataman Al-Qur’an dan khitanan.

Jiki Qasida (jikir qasidah)
Terdiri dari:
Jiki qasida asali (jikir qasida asli) sejenis jikir yang sangat digemari pada masa kesultanan. Biasanya dilaksanakan pada malam hari sesudah upacara tadarru (tadarus). Dinyanyikan oleh satu atau dua orang laki–laki tanpa iringan musik denga irama padang pasir.
Qasida bou (Qasidah baru), mulai dikenal oleh masyarakat Bima pada tahun 1960 an. Sebelumnya qasidah ini sudah banyak berkembang di Sumatera Utara terutama di medan. Ketika MTQ tingkat Nasional tahun 1957 berlangsung di Medan, qasidah ini ditampilkan pada upacara pembukaan MTQ. Mulai saat itu jenis qasidah ini dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Qasida Bou atau qasidah modern merupakan satu–satunya jenis seni musik islam yang dimainkan oleh para gadis. Para penyanyi melantunkan lagu yang berisi pujian kepada Allah dan Rasul. Dan ada pula syair lagu berisi nasehat dan petuah. Diiringi dengan  musik rebana.

Dani Dana
Berkembang di kalangan masyarakat keturunan Arab. Merupakan perpaduan antara seni musik dengan tari. Dinyanyikan oleh kaum laki–laki, sambil menari dengan lincah diiringi musik gambus. (Alan Malingi)


Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger