Padi bagi masyarakat petani adalah harta mereka yang berharga. Mereka akan menyimpan padi dengan perlakuan khusus dan tempat khusus. Masyarakat Wawo di Desa Maria, 15 km dari ibu kota kabupaten Bima, mempunyai tempat penyimpanan padi yang diberinama Lengge. Bentuknya panggung terbuat dari kayu beratapkan ilalang atau rumbia berbentuk kerucut. Terdiri atas 2 tingkat.
Tingkat paling atas merupakan tempat penyimpanan padi dan tingkat kedua berbentuk bale-bale yang berfungsi sebagai tempat bersantai. Bangunan Lengge sama sekali tidak menggunakan paku. Mengandalkan presisi bagian per bagian dan pasak kayu kecil segi empat. Empat tiang utamanya dialas oleh batu pipih dan antara tingkat disangga oleh empat kayu balok melintang dengan papan pipih diantaranya.
Bentuk bangunan seperti itu bukan tanpa arti atau sekedar estetika semata. Alas batu pipih dan papan pipih di penyangga tingkat berfungsi untuk menghambat tikus naik ke tingkat paling atas, tempat penyimpanan padi. Terbukti, padi yang disimpan di Lengge bisa tahan lama tanpa dimakan oleh hama tikus.
Seiring perkembangan jaman, rumbia dan ilalang semakin susah ditemui dan dirasa mulai kurang kuat, Lengge akhirnya di-modernisasi menjadi Jompa. Bentuk dari Jompa hampir sama dengan Lengge. Hanya beda pada atap yang digunakan, yaitu genteng atau atap seng. Ketika kami berkunjung ke sana, pada tanggal 5 Oktober 2010, ada beberapa Lengge yang sedang diperbaiki dan ada beberapa Jompa yang sedang dibangun atau sekedar diperbaiki.
Lengge dan Jompa ini diletakan dalam satu komplek bangunan. Tujuannya jika terjadi kebakaran atau musibah di rumah masyarakat, maka mereka tidak akan kehilangan persediaan pangan. Komplek Lengge dan Jompa dijaga oleh satu orang penjaga dan batu Pamali. Jika ada yang mencuri padi di dalam Lengge atau Jompa, maka sang maling tidak akan bisa keluar dari komplek Lengge dan Jompa ini.
Banyak kearifan yang tersirat dari Lengge dan Jompa. Masyarakat diajarkan untuk menabung, hidup sederhana dan tidak serakah. Sistem penjagaan yang cenderung lebih mengutamakan saling kepercayaan antar masyarakat mengajarkan bahwa kita harus saling menjaga satu sama lain. Kearifan seperti ini yang makin lama makin pudar di masyarakat Indonesia kebanyakan. Lengge dan Jompa harus dilestarikan agar kita selalu diingatkan bahwa hidup harus saling menjaga, saling percaya, sederhana, dan berpikir jauh ke depan. (YF)
*tulisan ini hasil dari perjalanan Program "Aku Cinta Indonesia" - DetikCom
Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info_Mbojo
0 Komentar:
Posting Komentar
Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re