Home » , , , » Tiga Anggota Polisi Terbukti Lakukan Penganiayaan

Tiga Anggota Polisi Terbukti Lakukan Penganiayaan


Ingin menunjukkan kesungguhannya, Polri periksa seratus lebih anggotanya dalam kasus bentrokan di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, Polri telah menetapkan 3 anggotanya terbukti melakukan pelanggaran disiplin saat melaksanakan tugas pengamanan di Pelabuhan Sape, Bima.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengemukakan hal itu di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/12). Menurut Saud, tim internal Mabes Polri tengah memeriksa seratus anggota Polri yang mengamankan unjuk rasa di Sape, Bima.
"Ada tiga anggota yang telah dinyatakan sebagai terperiksa. Ketiganya terbukti melakukan penganiayaan dengan cara memukul dengan tangan kosong dan senjata api," kata Saud.



Ketiga polisi itu adalah 1 anggota Brimob Polda NTB dan 2 reserse Polda berinisial Briptu S dan Briptu F. Berkas ketiganya, jelas Saud, tengah dalam proses perampungan.
Adapun seratusan anggota itu adalah 22 orang Dalmas, 11 orang reserse dari Sumbawa Barat, 11 orang Brimob Sumbawa, 30 orang Brimob Bima, 20 orang Brimob Dompu, dan tiga diantaranya adalah perwira menengah sebagai penanggung jawab lapangan.

Selain itu, lanjut Saud, pihaknya juga memeriksa beberapa warga terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota polisi dalam pengamanan di Sape, Bima. Polri juga mengirim tim dari pusat laboratorium forensik untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Saud menuturkan, situasi dan kondisi di Bima saat ini sudah kondusif. Aktivitas masyarakat telah kembali normal seperti sediakala. Warga juga telah membuka blokade jalan. "Kita berharap semua selesai dengan baik, dalam waktu dekat," ujar dia.

Sementara itu, aksi solidaritas untuk tragedi berdarah Bima masih ditunjukkan para aktivis dan mahasiswa. Di Pekanbaru, puluhan aktivis dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera-Bali menggelar aksi solidaritas, mengutuk penembakan dalam aksi unjuk rasa di Bima, NTB.
BEM Sumatera-Bali mendesak agar para penegak hukum mengusut tuntas dan meminta pertanggungjawaban atas tewasnya 2 warga dalam aksi terkutuk tersebut. BEM Sumatera-Bali ini mendedikasikan aksi solidaritasnya untuk peristiwa tragis di Mesuji, Sumatera Selatan dan Mesuji, Lampung yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
BEM Sumatera-Bali juga meminta agar peristiwa serupa tak terulang lagi di bumi Nusantara, dan aparat kepolisian ke depan bertindak profesional dalam melindungi dan mengayomi masyarakat, tidak justru tunduk pada kekuasaan dan pemilik modal.
Mereka juga menilai, Kapolri Jenderal Timur Pradopo gagal memimpin institusi kepolisian. Oleh karena itu, mereka menuntut Kapolri turun dari jabatannya. (suarakarya)
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger